“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23).
Yesus pernah memberikan perumpaan tentang dua hamba yang memiliki karakter yang sangat berbeda.Hamba A dan hamba B sama-sama bekerja dan melayani tuan yang sama dengan tujuan yang sama pula yaitu menyenangkan hati tuan mereka (Matius 24:45-51). Namun yang membuat mereka berbeda di mata tuannyanya adalah, hamba A bekerja dengan integritas sedangkan hamba B bekerja dengan intimidasi. Hamba yang bekerja dengan Integritas, tetap melakukan semua pekerjaannya dengan tekun dan maksimal, sekalipun tuannya sedang pergi jauh. Sedangkan hamba yang bekerja dengan intimidasi, hanya melakukan pekerjaannya dengan baik bila sedang dilihat oleh tuannya.
Sahabat, kisah perumpamaan ini, merupakan realitas yang sering terjadi di sekitar kita. Adakah mungkin anda pernah pernah bekerja dengan pola hamba B? Bekerja karena intimidasi ‘si boss’ yang galak? Bekerja karena hal ini akan sangat melelahkan. Sebab motivasi kerja yang digerakkan oleh rasa takut terhadap sanksi dan ancaman tidak akan memberikan damai sejahtera. Karena pekerjaan terlihat sebagai beban berat, yang sebisa mungkin kita hindari bila ada kesempatan.
Namun saat ini, Yesus mengingatkan kita kembali lewat perumpaan ini, bahwa apa pun bidang pekerjaan kita, mari kita lakukan dengan penuh Integritas di hadapan Tuhan. Dengan demikian kita bekerja dengan damai dan sukacita tanpa intimidasi maka hasil pekerjaan pun lebih berkualitas. Inilah bentuk pelayanan sejati yang pada akhirnya dapat dinikmati oleh rekan kerja, atasan dan anggota keluarga kita, sehingga Allah diberitakan dan dimuliakan melalui pekerjaan kita.
No comments:
Post a Comment